Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2019

Sepenggal cinta diatas perbedaan

Kala cinta terselubung diantara kita Menyusup masuk dalam skenario hidup Melewati cercaan untuk menangkan rasa Aku tak meminta Tuhan mengirimmu Tapi mengapa kau yang datang? Jujur, ketakutan berhasil memeluk jiwaku Mungkin ini definisi sakit sesungguhnya Rasa sakit yang tak bisa diterima logika Hingga kita tau sakitnya perbedaan Dalam doa yang kita rapal setiap hari Terselip pesan airmata menyiksa jiwa Aku disini berdoa melipat jari di dada Sementara kamu menengadahkan tangan Bahkan dalam doa kita tak berdampingan Sungguh itu sangat menyakitkan sekali Mungkin inilah saatnya kita menyadari Sudah sepantasnya kita mengubur ego Seharusnya kita berfikir logis pada cinta Bahwa adalah hal yang tak bisa dipaksakan Ada sesuatu yang tak layak dipertahankan Kamu dan aku tetap tak akan menjadi satu Kamu dan aku tak akan menjadi kita Relakan saja kita berjalan masing-masing Kembalilah kamu dengan jalan awalmu Dan aku kembali dengan jalan awalku Tanpa ada perbedaan yan

Sebuah prosa untukmu tuan

Untukmu yang menganggap perhatianku hanya mainan, untukmu yang mengira cintaku hanya omong kosong. Sekarang kita bukan lagi seperti dulu. Kamu tiba-tiba menjauh tanpa sebuah alasan. Jika aku bisa berkata yang sesungguhnya, diriku sangat tersiksa. Terutama ketika bertemu denganmu, ketika menerima kenyataan bahwa jalan kita sudah berbeda. Kita bertemu setiap hari, tapi sosokmu tak bisa kusentuh. Aku selalu berusaha tak bertanya soal perubahan sikapmu, yang membuatku hampir meledak karena tak kunjung mengerti pikiranmu. Kularikan rasa rinduku dalam tulisan ini. Dimana aku bisa menangis pilu tanpa membuat tuli telingamu. Jujur, aku sangat merindukanmu dan nampaknya kau tak pernah tau betapa aku tak bisa berbuat banyak selain menunggumu bicara lebih dulu. Aku selalu membisu, meskipun rasanya ini bodoh. Tapi entah mengapa aku tak ingin melupakanmu. Kalau saja aku punya keberanian lebih, rasanya aku ingin bertanya padamu. Seberapa buta matamu, sehingga kamu tak melihat perhatianku? Seber