Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Ini Tentang Cinta

Aku tak bisa membaca dirimu Aku Tak bisa menebak tentangmu Aku hanya ingin mengenal dirimu Aku mau kau juga mengenal diriku Berbagilah kisah tentangmu denganku Aku selalu siap berada disampingmu Selalu siap mendengarkan segala keluhmu Mendengarkan cerita ketika hatimu rapuh Juga menikamati senyum dalam bahagiamu Tapi aku tak ingin berjanji selalu bahagiakanmu Sebab aku tak ingin kau kecewa pada sikapku Tapi suatu saat nanti kau rasakan saja  Betapa besar rasa dihatiku untuk dirimu Jangan kau berjanji selalu setia padaku Dan untuk selalu ada menemani diriku Sebab janji hanyalah sebagai simbol  Seperti pelengkap manisnya kata dibibir Bila salah satu darinya sudah mulai ingkar Maka hati mulai merasa ragu tuk menjalani Bertahan atau memilih pergi  Menjadi pilihan yang terbaik Bila bertahan akan tersakiti Dan bila pergi tak pernah kembali Biarkanlah cinta mengalir apa adanya Mengikuti arus jalan yang ditempuh Hingga sampailah

Tentang Kesetiaan

Berikut ini adalah kisah tentang kesetiaan.. John Blanford berdiri tegak di atas bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat di hatinya, tetapi dia tidak mengenal wajahnya. Seorang gadis dengan setangkai mawar. Lebih dari setahun yang lalu, John membaca buku yang dipinjam dari perpustakaan. Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleoin. Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat. Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Mereka terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di lantai yang subur dalam hati masing-masing dan menumbuhkan jalinan cinta di antara mereka. John berkali-kali meminta agar Hollis mengiriminya seb

Ternyata Hatiku Masih Mencintaimu

Aku yang mencintaimu dengan utuh  Kau  mencintaiku hanya separuh  Berharap setiap hentakan amin jadi kenyataan  Nyatanya hanya menjadi sebuah bayangan Dan sekarang menguap jadi sebuah angan Kau tau, aku sedang berlari untuk sembuhkan hati  Berlari sejauh mungkin agar aku bisa lupakanmu  Menghapusmu dalam ingatan di kepalaku Menghapus bayangmu dalam hidupku  Berusaha melarikan luka yang kau tinggalkan  Meluruhkan gemuruh kata cinta Agar aku bisa melanjutkan cerita lainnya  Agar tak ada bayang mu dalam hati ku Berlari ku disini dan terus ku coba berlari  Ku tancapkan puisi untuk mengusirmu pergi  Dan, kupikir aku berhasil membunuh bayangmu  Tapi ternyata aku salah Kau masih disana Hadir dan hidup dalam setiap deretan kata rindu  Dalam larik syair yang tak pernah berani kuberikan Hanya berani dituliskan dengan degup hatiku  Dengan harapan kau membacanya dan mengerti  Bahwa aku masih disini menanti mu kembali Jakarta,  Angel  Sibarani

KITA BERBEDA

Aku dan kamu datang dari perbedaan Aku dengan keyakinanku Kamu dengan kepercayaanmu Dan kita berbeda Tapi salahkah aku? Jika dibalik semua perbedaan  Padamulah kutemukan kebahagiaan Denganmulah aku merasa bahagia Kamulah bahagiaku sebenarnya Bagiku melihatmu bahagia itu sudah cukup Sesederhana saat kau tersenyum dan aku membalas Kali ini, lagi-lagi aku berkata bohong "Aku bahagia melihatmu bahagia" Nyatanya aku tak paham maksud sutradara kehidupan Aku hanya pura-pura tersenyum saat kau tersenyum Aku disini masih diam dalam pertanyaan Kenapa dipertemukan jika tak dipersatukan Kenapa takdir tega mempermainkan kita Kenapa ada tembok perbedaan memisahkan Tuhan, kenapa kau pertemukan aku dengan dia? Kenapa tak kau temukan aku dengan hati lain? Hati yang dapat diajak beribadah bersama Bukankah kau berkuasa atas diriku seutuhnya? Sungguh aku masih coba mengartikannya Tapi aku tau walau kita terus berjalan  sampai kap

Hey, Aku Rindu...

Aku tak punya nyali sampaikan rindu yang menggebu  Terlalu ragu-ragu ku katakan bahwa kau tak lagi disana Hatimu tak lagi tersedia untukku  Aku hanya berusaha menyembunyikannya sendirian, Membenamkan rindu yang keras kepala meminta diutarakan  Menyakitkan? Iya..  Tapi itu lebih baik daripada aku menyampaikannya,  Dan akhirnya kecewa yang ku dapatkan Aku tak sanggup menderita untuk kesekian kali Lalu, kini setiap rindu yang hadir kusampaikan dalam sebuah doa Walau aku yakin kau tak akan pernah tahu Biarlah, Mencintaimu dalam bisu menjadi pilihan Sakit melihatmu sekarang mampu melepaskanku Dan kau tau hal paling menyedihkan dari sebuah perpisahan?  Orang yang dulu mati-matian memintamu untuk bertahan,  tetapi sekarang memilih untuk berjalan sendirian Melepaskan genggaman lalu pergi meninggalkan Tanpa sebuah pesan Tanpa sebuah catatan  Hanya sebuah sakit yang tak bisa dijelaskan Jakarta, Angel Sibarani

Salam Ingatan Kasih Sayang

Aku tak mendengar lagi beritamu Aku tak melihat lagi bayanganmu Semoga kau berbahagia dengannya Tenang damai selalu hendaknya Mungkin kau dikasih sayang kasihmu Mungkin kau dalam lingkaran bahagia Mungkin kau dalam pelukan hangatnya Apapun yang telah berlaku Pun kau jauh dari ku Pun kau sudah melupakan aku Pun kita bertemu dalam mimpi Kau tetap kekasih hati ku Walau aku hanya mampu bercerita Cinta dalam khayalan anganku belaka Taukah kau sayang, Mengertikah kau sayang, Udara yang menyentum tubuhmu Itulah hati cintaku yang sentiasa membelai hatimu Jakarta, Angel Sibarani

Luka Hati

Diam, sunyi, dingin Membelai tubuhku yang rapuh Saat semua angan yang mulai terbuka cerah Menjadi hitam pekat dalam kegelapan Hati ini hancur tak terkendali Oleh tawa, tangis, dan amarah Tetes peluh mengalir deras Bersama tetes air mata Dari hati yang terluka Akan cinta yang telah diraih Namun hanya sekejap Semua bahagia menjadi tangis Sirnah semua harapan akan cinta Lenyap sudah asa ini Terasa perih hatiku Bagai tertancap oleh duri mawar indahmu Yang kau tancapkan perlahan dalam hatiku Tetes darah cinta sejati Mengalir pekat dalam tangis hidup ini Menoreh luka batin yang tak terjawab Membekas lekat dijiwa dan raga ini Ingin ku kayuh lagi asaku Tapi entah kapan ku mulai Aku ingin berdiam diri Dalam keheningan mimpi Mengobati perih hatiku Yang kau berikan Jakarta, Angel Sibarani

Doa untukmu sahabat

Sahabat  satu kata yang mendalam Sahabat tempatku  tersenyum, tertawa, menangis Sahabat keluhmu  menjadi keluhku Sahabat senyummu , merasuk ke dalam diriku Kegembiraan, kesedihan, kita lewati Satu hari aku berjanji bahwa Aku akan selalu ada  Saat dalam keadaan terburuk sekalipun Kadang hati ini menangis  Melihat keadaan sahabat yang tak pernah aku kira Perih, sakit, sedih, jadi satu dibenakku sekarang Sesungguhnya aku hanya ingin sahabat  Yang selalu tersenyum,  Akan selalu tersenyum dengan rasa yang tulus Tuhan... tolong  aku,  Buat sahabatku jadi yang terbaik menurutmu Semoga doa, air mata dan ketulusan ini cukup untuk mengabulkan pintaku Aku yakin, Tuhan pemberi petunjuk terbaik Hanya kepada-Mu aku meminta  Dan hanya kepada-Mu aku berdoa Jakarta, Angel Sibarani

Kini rasa itu kembali lagi

Seakan duri merobek hatiku Hancurkan seluruh jiwaku Musnahkan semua tawaku Mengapa kau lakukan ini padaku? Mengapa kau tinggalkan saat aku butuh kamu? Andai kau tau Sakit hati ini Andai kau tau rasanya jadi aku Saat kau tinggalkan cinta yang tulus ini Hanya untuk sebuah cinta yang baru Dimanakah perasaanmu? Saat kau ucap kata lupakan aku Sungguh tega kau lakukan itu padaku Kau ucap Kembali kata yang tak ingin ku dengar Hatiku tak seperti baja yang takkan hancur Aku bukan boneka yang bisa kau permainkan Aku hanya manusia yang akan rapuh bila terus kau sakiti Jakarta, Angel Sibarani