Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

Teruntuk pemilik hati dan sang penggoda

Aku puan yang memperjuangkanmu Aku yang menguatkanmu ketika rapuh Aku selalu temani tiap langkah kakimu Sudah empat tahun lamanya kita bersama Banyak cerita suka dan duka yang kita tulis Kita pernah hampir menyerah berjuang Kita juga pernah tertawa bahagia Dia puan yang baru kau kenal Dalam hitungan bulan kau berhasil berpaling Kau mulai menggoreskan cerita bersamanya Kau begitu terlena di dalam cintanya Sampai kau lupa, Masih ada aku diantara kalian Masih ada aku yang masih mencintaimu Masih ada aku yang tak tau penghianatan kalian Masih ada aku yang selalu menunggumu pulang Apa salahku padamu? Apa kurangnya aku selama ini? Apa aku tak semenarik dulu di matamu? Kenapa kau lebih memilih penggoda itu? Apa lebihnya dia dari diriku? Apa menariknya dia dibanding aku? Mengapa kau setega itu padaku? Mengapa kau khianati cinta kita? Tuan sungguh kau tak adil padaku Teganya kau bermain api di belakangku Kau cinta aku, tapi kau merajut cinta lain Kau bilang t

Jika aku tak berbeda

Di ujung malam tak berbintang Ku gores tulisan di lembaran usang Mencoba mengingat kenangan kita Berharap semua tanya bisa terjawab Tuan kau alasanku tersenyum Kau pemberi warna disetiap hariku Kau pemilik setiap kata pujian dariku kaulah satu-satunya yang kuperjuangkan Tuan ingatkah dulu kau pernah berjanji Kau janji tak akan membuatku menangis Kau tahu apa yang kurasakan saat itu? Rasanya aku tak ingin kehilangan dirimu Bahkan membayangkannya pun aku takut Namun aku tak sadar semua hanya ilusi Tuan entah apa yang merubah hatimu Tiba-tiba kau berkata kita tak bisa bersama Tiba-tiba kau berkata aku terlalu sempurna Tiba-tiba kau berkata aku dan kamu berbeda Kenapa baru saat itu kau mengatakannya? Mengapa baru kau sadari perbedaan kita? Kemana saja kau selama ini? Tuan jika aku tak beribadah hari Minggu Jika aku tak mengalungkan salib di leher Jika aku terlahir tak berbeda denganmu Apa kau mencintaiku sedalam cintaku? Apa kau tak akan meninggalkan aku? Tu

Menanti akan hadirmu

Jemariku terus saja menari Diatas lembaran kertas putih Mengukir indahnya namamu Merangkai bait puisi untukmu Hatiku lincah menari di kesunyian Ku tulis semua tentangmu dalam puisi Sembari berimajinasi hadirmu disini Temani diriku terlelap dalam mimpi Hingga menunggu tiba waktu pagi Aku masih disini di hati yang sepi Menanti hadirmu tuk menemaniku Sekedar mengisi kekosongan hati Sebatas hadir lalu kemudian pergi Rembulan telah berganti mentari Sadarkan aku dari indahnya mimpi Suara burung menyemangati diri Untuk bertemu dirimu kembali Meskipun hanya sebuah angan bagiku Jakarta, Angel Sibarani

Seberkas tentang kenangan

Hujan... Harusnya kau tak datang malam ini Membuat diriku diam tak bergeming Mengenang semua tentangmu sendiri Berusaha melupakan tapi aku tak mampu Jujur rindu untuk dirimu masih disini Tak mau pergi dari pelupuk mataku Bersama bekas kenangan di masa lalu Yang selalu tak bisa hilang dari ingatanku Mungkin hatiku terlanjur beku Sebab sakit yang kau tinggalkan Ketika kau memilih pergi tinggalkanku Luka tentangmu berhasil mengukir di hati Kini kau buat aku trauma kembali Merasakan pedihnya hati tersakiti Meninggalkan rasa yang tak diungkapkan Kau berhasil buat aku kecewa akan dirimu Haruskah aku berhenti sampai disini? Menikmati luka yang kau beri untukku Hmm, entahlah... Tolong biarkan aku berlari mengejar mimpi Tanpa aku harus mengingatmu kembali Sebab hidupku tak melulu soal kamu Aku ingin menikmati hariku tanpamu Dan semua perihal tentang kamu Selalu membingungkan rasaku Aku selalu ingin pergi berlalu Pergi jauh meninggalkanmu sendiri Mengubur sem

Aku yang merindu

Airmata menetes kembali untukmu Sebuah cemas tak bisa tertahan lagi Sebuah rasa tak bisa dipendam lagi Mencoba tak lagi mengingatmu Namun apa dayaku? Aku tak mampu berpaling darimu Aku tak mampu melupakan kenangan Meninggalkannya lalu menjadi debu Jujur aku masih menginginkan kamu Aku sungguh sangat merindukanmu Aku rindu sosokmu ada disampingku Aku rindu belaian lembut tanganmu Aku rindu suaramu memanggilku Aku rindu panggilan sayangmu Aku rindu semua tentangmu Walau kamu sudah tak disampingku Kau pergi membawa separuh hatiku Bagaimana kerasnya aku melupakanmu? Separuh hatiku masih tetap untukmu Aku masih tetap saja menyayangimu Aku kehabisan cara melupakanmu Harus bagaimana aku melupakanmu? Harus bagaimana lagi diri ini? Kali ini aku ada dititik menyerah Jika memang rasa untukmu tetap ada Aku takkan sanggup melupakan kamu Aku tak mungkin bertahan pada cinta ini Aku harus pergi meninggalkan kenanganmu Tolong jangan buat aku mati merindukanmu Jakart

Sebuah asa untuk bersama

Degup di dada semakin kencang Bertalu tak kunjung reda menghilang Gurat senyum mungilku terpanggil Rona pipi beku di bibir menggigil Masih terbayang sebuah simpul tipis Terkenang di ingatan begitu manis Membawaku melayang hingga ke awan Sembari kutulis sebait puisi romantis Wahai engkau pemilik pujaan hati Bolehkah kau beri aku sebuah nama Untuk kusematkan di ingatan jiwa Pemilik laras elok secerah purnama Tolong sambut genggaman tanganku Akan kurajut semua mimpi tentang kita Telah kuceritakan angan pada bisik aksara Untuk sebuah ikatan yang menembus asa Sebuah mimpi bersama yang kudamba Jakarta, Angel Sibarani

curahan hati pada sang malam

Pada malam tak berbintang kuceritakan  Tentang resah gelisah yang tak tertahan  Melalui goresan pena akan kujelaskan  Aksara kucoba susun rapih perlahan Pada malam kita dipertemukan Mata kita bertemu saling menatap Kau berikan senyum terbaik untukku Hingga aku berani menjatuhkan hati Pada malam kelam ingin kutanyakan Mengapa kau begitu hening? Bahkan tak ada perbincangan terlontar Sedangkan aku, ada disampingmu Pada malam tak berujung kita berbincang  Sejenak seolah sedang merangkai cerita Namun semua hanyalah sementara Sebelum akhirnya kau memilih pergi menggoreskan sebuah rasa dalam luka Pada malam gelap ingin kusampaikan Tentang sepi yang mencumbui tanpa perasaan Begitupun bayangmu selalu mengusik ingatan Tanpa peduli lelah memeluk semua pikiranku Pada malam yang sunyi ingin kukatakan Tak perlu kau peduli sedalam apa aku terluka Tapi setidaknya ajari aku ikhlas melepasmu Agar tak ada luka di hati yang kau tinggalkan Semoga kau baha