Tuhan...
Saat pagi ini terbit
Saat itu juga aku tersadar
Bahwa tak ada lagi sapaan pagi untukku
Bahwa tak ada lagi senyum indahnya untukku
Bahwa tak ada lg suara penyejuk hati untukku
Hati ini terasa sunyi tanpa nafas cintamu
Hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
Diri ini senyap tanpa jiwa kasihmu
Ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cinta...
Mengapa semua harus terjadi?
Mengapa disaat terang duniaku kau berlalu
Kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa
Aku hanya mampu
Memeluk rasa
Memeluk kelabu
Memeluk mimpi dan senja
Meniti harapan fajar cinta
Kau buat aku tak yakin tuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Mengapa cahaya pelangi menjadi api
Selamat jalan cinta
Selamat berbahagia diatas lukaku
Ku biarkan kata ini merangkai hati
Yang serupa darah dibalik tirai
Jakarta,
Angel Sibarani
Saat pagi ini terbit
Saat itu juga aku tersadar
Bahwa tak ada lagi sapaan pagi untukku
Bahwa tak ada lagi senyum indahnya untukku
Bahwa tak ada lg suara penyejuk hati untukku
Hati ini terasa sunyi tanpa nafas cintamu
Hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
Diri ini senyap tanpa jiwa kasihmu
Ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cinta...
Mengapa semua harus terjadi?
Mengapa disaat terang duniaku kau berlalu
Kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa
Aku hanya mampu
Memeluk rasa
Memeluk kelabu
Memeluk mimpi dan senja
Meniti harapan fajar cinta
Kau buat aku tak yakin tuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Mengapa cahaya pelangi menjadi api
Selamat jalan cinta
Selamat berbahagia diatas lukaku
Ku biarkan kata ini merangkai hati
Yang serupa darah dibalik tirai
Jakarta,
Angel Sibarani
Comments
Post a Comment