Skip to main content

Teruntuk kamu yang pergi tanpa alasan


Kini kebohongan itu telah hadir
Begitu indah bibirmu saat ungkapkan kehohongan itu
Ada rasa sakit saat kamu melakukannya
Dengan mudah kamu berkata 

” maaf kita tidak bisa jauh lagi berjalan “

Tanpa kau sadari aku disini masih bertanya
Bingung mengartikan setiap kata dari bibimu
Tapi kau masih tersenyum polos dihadapanku

Kau seperti tak berdosa mengatakannya

Sesaat aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri
Sesaat aku seperti kehilangan mentari hidupku
Sesaat aku seperti kehilangan setengah nafasku
Sesaat aku seperti kehilangan arah tujuanku

Bagaikan disambar petir disiang hari
Begitu tega kau lakukan padaku
Disaat aku mulai mencintaimu sepenuh hati
Kini aku tak sanggup lagi melihatmu


Yang dulu begitu indah, sekarang menjadi gelap
Harus kemana sekarang aku tempatkan diri ini 
Yang aku tahu, sekarang janji dan impian jadi kenangan
Harus kemana aku bawa semua kenangan ini


Tak tahu apa yang merubah hatimu kepadaku
Tanpa penjelasan kau memilih pergi tinggalkanku
Mengapa begitu mudah kau putuskan cinta kita
Bahkan entah mengapa sampai saat ini 

Kau tak pernah katakan apa salahku

Sudah kuserahkan segalanya untukmu

sudah kugantungkan seluruh harapanku padamu
Walau terkesan hati ini mengiba atas cintamu
Mungkin memang semua harus berakhir sampai disini
Kadang aku berfikir untuk apa hidup ini tanpamu


Namun harus ku sadari 

Memang cukup jalan kita sampai disini
Hatiku perih.. perih.. dan perih.. 


Jakarta,

Angel Sibarani

Comments

Popular posts from this blog

Ternyata kau bukan untukku

Jauh darimu aku hanya sebuah angan Berada dihadapanmu jadi sebuah bayang Tak berarti apa-apa Tak guna apa-apa Aku bahagia saat jenuhku bersamamu Meski kau acuh atas rasa itu Aku tau, mengerti, dan juga paham Hatimu hanya untuk yang kau beri senyum Bahkan waktuku tak mampu menggantinya Tak bisa sedetikpun memalingkanmu darinya Sekarang aku sadar Ragamu selalu bersama dan menemaniku Namun hati dan pikiranmu terpaut padanya Tapi tenanglah Itu tak membuatku meninggalkanmu Akan kusimpan baik-baik rasa ini Akan kubuatkan ruang tersendiri dihatiku Akan aku lepas kamu Namun akan kujaga kamu dari kejauhan Karena aku tak mau mengurungmu dalam kemunafikan Jakarta, Angel sibarani

(Prosa) Penantian tanpa kepastian

Kucoba kuatkan hati, mesti tiada harapan pasti yang engkau berikan. Kucuba bersabar menahan gejolak di dada, meski sering kali engkau memilih diam. Karena sulit bagiku untuk melupakanmu dan jiwaku hanya tentram ketika menyebut namamu, bukan yang lain. Sempat juga aku berpikir untuk menanyakan sebuah kepastian, “apakah masih ada harapan untukku memilikimu seutuhnya?” Namun, aku tak sanggup menderamu dengan pertanyaan berat ini. Aku tak ingin hadirkan beban dalam hatimu sehingga engkau tak bisa konsentrasi dalam duniamu. Kutahan gelisah, meski wajahmu seringkali datang menghampiri jiwa. Kukuatkan kesabaran dalam penantian tanpa kepastian. Cukuplah dirimu di hatiku saat ini, karena engkaulah yang hadirkan ketenangan. Bukan yang lain, yang seringkali lewat ucapan dan pintanya mendera pikiranku. Mereka menghampiriku, kemudian membunuhku perlahan. Beda dengan dirimu, sapaanmu telah hadirkan berjuta inspirasi. Senyummu kobarkan semangat membara. Tanpa harus berkamuflase dengan kata-k...

(Prosa) teruntuk lelaki yang berjuang bersamaku

Aku memang bukanlah wanita yang sempurna, bukan berasal dari keluarga berada, wajahku juga tak secantik artis Korea. Tadinya, aku tak pernah memikirkan perkara cinta. Buat perempuan sepertiku, perkara cinta hanya buang-buang waktu saja. Lebih baik, aku memikirkan karier dan kesuksesan di masa depan. Aku tak pernah ambil pusing untuk urusan asmara. Toh, jodoh dan mati sudah ada yang mengatur, kenapa manusia harus repot? Yang aku pikirkan hanya jika nanti aku berhasil, maka keluargaku pun akan bahagia. Itu saja. Kau pun hadir saat itu agar perjuangan ku mulai terasa ringan. Terima kasih karena memilih wanita sepertiku, menerima semua kekurangan dalam diriku, yang tak mungkin bisa kusebutkan satu per satu. Aku sangat menghargai ketulusanmu, cintamu, dan pengorbananmu. Setiap aku membutuhkanmu, kau pun selalu ada di sampingku.  Namun, terkadang hatiku terluka saat aku mengingat masa laluku. Kuhabiskan masa mudaku untuk berjuang demi cita - cita yang ingin ku gapai. Ke...