Aku kesesakan di status menyedihkan ini
Aku terkatung - katung sendirian dalam rasa ini
Aku lelah dengan pengharapan ini
Begitu banyak yang aku lakukan untukmu
Aku rela meminum asam dan garam
Dan membiarkanmu meneguk hal manis
Mengapa matamu masih belum terbuka?
Mengapa hatimu masih tertutup ragu?
Tapi aku terlalu penasaran
Aku terlalu mengikuti rasa keingintahuan
Jika dari awal aku tak mengenalmu
Mungkin aku tak tau rasanya meluruhkan airmata
Iya, aku bodoh!
Aku memang bodoh!
Aku memang bodoh!
Puas!?
Tatapanmu dingin,
Sikapmu dingin,
Dan aku dilarang menuntut lebih
Aku adalah temanmu, hanya temanmu, Temanmu!
Aku mencintai kamu
Aku tau kau tak akan memilihku
Tapi itu hal tersulit bisa aku mengerti
Dan sampai sekarang aku belum mengerti
Mengapa semua berakhir sesakit ini?
Aku sudah berusaha sekuat tenagaku
Menjunjung tinggi kamu sebisa aku
Tapi dimana perasaanmu?
Sejak dulu harusnya aku tak perhatikan kamu
Sejak pertama harusnya aku abaikan kamu
Sejak kamu hadir harusnya aku acuhkan kamu
Sejak awal harusnya aku tak perdulikan kamu
Kini semua telah berlalu
Dan semua cerita punya akhir
Meski ini bukan akhir yang kupilih
Andai bisa aku pilih cerita akhirnya
Aku hanya ingin mendekapmu
Sehingga kau tau dan mengerti
Aku selalu bergetar mendoakanmu
Aku selalu bergetar mendoakanmu
Jakarta,
Angel Sibarani
Comments
Post a Comment