Tiap mata memandang mentari
Yang bisa kutatap hanya hitam
Hati di dada menghitam
Tiada seberkas cahaya tebersit
Kuhabiskan sesalku setiap hari
Akan dosa yang menggunung
Akan dosa yang tiada diampuni
Aku hanya kain bernoda hitam
Setiap detik dosaku tempatku bernaung
Rasa bersalah kini menggerogoti hati
Hati yang kini kian menggunung es
Kebaikan bertarung di daging hati
Keburukan menetap di jiwa raga
Bergulat hingga akal dicumbu nafsu
Aku ingin mencampakkan hitamku
Berlari sejauh kaki membawa tubuh
Kutinggalkan dosa yang kian melangit
Aku ingin bersih kembali meski tak suci
Berlari sejauh kaki membawa tubuh
Kutinggalkan dosa yang kian melangit
Aku ingin bersih kembali meski tak suci
Dosa itu seakan enggan hilang
Aku muak pada kenyataan yang mengikat
Tuhan aku ingin bebas dari belenggu dosa
Kini aku bertaruh pada daun yang bertiup
Hanya itu kuingin hingga ajal menjemput
Sungguh aku ingin melupakan saat kelamku
Keinginan tetaplah hanya tinggal keinginan
Meski setelah hujan terlukis pelangi
Tuhan izinkan aku berubah
Berilah aku setitik harapan
Aku ingin menatap cahaya
Aku ingin menjadi merpati putih
Terbebas dari jerat pendosa
Hanya satu yang kuharap di hati
Semoga matahari akan tetap bersinar
Menepati janji pada embun disudut hari
Semoga cahaya akan tetap bersama hati
Jakarta,
Angel Sibarani
Comments
Post a Comment