Aku terpana hangatnya sapaanmu
Bahagiaku hadir ketika kau menyapa
Bahagiaku hadir ketika kau menyapa
Hadirmu mengisi kekosongan hati
Senyummu adalah keteduhan hatiku
Aku berharap jadi alasan kau tersenyum
ku gantungkan semua harapan padamu
Tapi ternyata harapanku terlalu tinggi
Tuan, jika aku bisa memilih saat itu
Sungguh aku tak ingin mengenalmu
Aku tak ingin mendengar suaramu
Sungguh, aku tak ingin ilusi manis itu terjadi
Jika akhirnya kau hempaskan aku sekeji ini
Sungguh aku tak ingin mengenalmu
Aku tak ingin mendengar suaramu
Sungguh, aku tak ingin ilusi manis itu terjadi
Jika akhirnya kau hempaskan aku sekeji ini
Tuan, tak mungkin kau mengerti rasa ini
Kekasih yang belum sempat aku miliki,
tak mungkin kau paham perjuanganku
Atau kamu tidak memikirkan aku?
Atau kamu tidak memikirkan aku?
Aku lelah, Itulah perasaanku
Sudahkah kau paham??!!
Belum??
Tentu saja..., apa pedulimu padaku??
Aku tak pernah ada dalam matamu!!
Aku selalu tak punya tempat dalam hatimu!!
Kini semua telah berakhir
Tanpa ucapan pisah
Tanpa lambaian tangan
Tanpa kau jujur mengenai perasaanmu
Kamu lebih memilih dia yang sempurna
Dan aku memilih kalah dalam perjuanganku
Jakarta,
Angel Sibarani
Tanpa ucapan pisah
Tanpa lambaian tangan
Tanpa kau jujur mengenai perasaanmu
Kamu lebih memilih dia yang sempurna
Dan aku memilih kalah dalam perjuanganku
Jakarta,
Angel Sibarani

Comments
Post a Comment