Sang pemilik senyum yang menyimpan tanya
Sang pemilik tatapan mengganggu laju otakku
Sang pemilik pujian dari setiap inci geraknya
Percakapan kita berubah jadi narasi nyata
Percakapan kita mengalir begitu saja
Seperti curah hujan jatuh ke permukaan
Cinta selalu menuntut kesederhanaan
Sesederhana aku tulus mencintaimu
Sang pemilik tatapan mengganggu laju otakku
Sang pemilik pujian dari setiap inci geraknya
Percakapan kita berubah jadi narasi nyata
Percakapan kita mengalir begitu saja
Seperti curah hujan jatuh ke permukaan
Cinta selalu menuntut kesederhanaan
Sesederhana aku tulus mencintaimu
Seringkali kau mencuri pandangku
Menyelami betapa sejuk matamu
Tercebur dalam relung hatimu
Terpeleset dalam aliran darahmu
Aku jatuh di kolam cinta tak bertepi
Aku ingin menjadi denyut nadi jantungnya
Aku ingin ikut berhembus dihelaan nafasnya
Tapi, apa harapku akan menyentuh kenyataan?
Inilah yang disebut mimpi, selalu terlalu tinggi
Menyelami betapa sejuk matamu
Tercebur dalam relung hatimu
Terpeleset dalam aliran darahmu
Aku jatuh di kolam cinta tak bertepi
Aku ingin menjadi denyut nadi jantungnya
Aku ingin ikut berhembus dihelaan nafasnya
Tapi, apa harapku akan menyentuh kenyataan?
Inilah yang disebut mimpi, selalu terlalu tinggi
Kini sosoknya menjadi sangat penting
Disetiap pagi hingga gelap malamku
Setiap jengkal dalam detik kehidupanku
Hanya kamu yang menari-nari di otakku
Apa ini yang disebut kurang kerjaan?
Kau terus mengganggu pikiranku
Disetiap pagi hingga gelap malamku
Setiap jengkal dalam detik kehidupanku
Hanya kamu yang menari-nari di otakku
Apa ini yang disebut kurang kerjaan?
Kau terus mengganggu pikiranku
Kala itu cinta tak lagi sederhana
Berangsur-angsur tingkatnya berbeda
Ia menjelma menjadi dua kata luar biasa
Perasaan itu tak lagi sekadar teman biasa
Tapi mulai menuntut akan sebuah status
Kau buat aku sedetik tak melupakanmu
Berangsur-angsur tingkatnya berbeda
Ia menjelma menjadi dua kata luar biasa
Perasaan itu tak lagi sekadar teman biasa
Tapi mulai menuntut akan sebuah status
Kau buat aku sedetik tak melupakanmu
Aku tau akan kembali pada tangisku
Aku paham cinta tak akan berbalas
Tapi, sudahlah lupakan saja
Anggap saja rasa ini tak ada
Jakarta,
Angel Sibarani

Comments
Post a Comment