Ini tentang sebuah kisah pilu
Selalu membuatku mengharu biru
Hanya ada airmata dalam ceritanya
Hanya ada duka dalam helaan nafas
Kini aku hanya ingin terbang pergi jauh
Melepas derita yang kian menikamku
Menghirup makna bahwa aku tak ada
Kujadikan satu harap di hidupku kelak
Airmata seakan tiada guna lagi
Seakan tuli mendengar tangisku
Seakan tak perdulikan deritaku
Semua hanya jerat penderitaan
Sungguh aku iri melihat pelangi
Yang indah di perujung badai
Andaikan aku seperti pelangi
Maka aku tak butuh airmata
Aku hanya debu dimata tuhan
Aku hanya sebuah jasad hina
Derita hati akan membayang
Selama aku dikandung badan
Aku ingin kembali menjadi abu
Menjadi rumah tempat berpulang
Menumbuh rindu yang kian beku
Memohon ampun pada sang illahi
Wahai sang sutradara hidupku
Kumohon dengarlah jeritanku
Ampuni aku dengan cintamu
Tuhan, aku mohon kepadamu
Sudilah engkau memaafkanku
Biar aku tak hidup dalam derita
Mencari senyum di bara sesak
Aku telah mati menunggu rasa
Seakan janji setia tak berguna
Mungkin ini sudah takdir mati
Mengejang diujung rasa sakit
Aku menangis meraung-raung
Menunggu malam membawaku
Terima kasih untuk Tuhanku
Kau teramat baik padaku
Aku percaya di dasar hatiku
Bahwa kau tak meninggalkanku
Bahwa kau paham arti airmata ini
Jakarta,
Angel Sibarani

Comments
Post a Comment