Skip to main content

Refleksi renungan akhir tahun


Sejenak kucoba berhentikan waktu
Mencoba sesaat menoleh kebelakang
Melihat kembali yang telah terjadi
Jutaan kisah telah dilampaui
Ratusan hari telah dilewati

Kucoba buka kembali lembaran usang
Ku namakan sebagai kenangan hidup
Tersenyum ketika teringat kebahagiaan
Miris di dada ketika teringat kesedihan

Beribu tanya tanpa jawab hampiri
Apa saja yang sudah didapatkan?
Apa yang dilakukan selama ini?
Siapa saja yang dikecewakan?
Hati siapa menangis karena aku?
Dosa apa selama ini diperbuat?

Sebentar tahun akan segera berganti
Tapi apakah akan tetap sama kita lalui?
Perbuatan buruk masih saja melekat
Kemalasan berlari mengejar impian
Perbuatan tak berguna dilakukan

Lisan kasar selalu menghiasi bibir
Dan hati masih menyimpan kebencian
Serta dosa yang lama disembunyikan
Masih banyak impian yang belum teraih
Membuat berat meninggalkan tahun ini

Sungguh kini inginku berkaca
Dalam cermin kehidupan dunia
Agar dapat kulihat semua tindakan
Yang pernah terjadi dan kulakukan

Kini tekadku hanyalah satu
Memperbaiki kesalahan di masa lalu
Akan kucabut benalu jahat dihati ini
Yang menggerogoti semua kebaikanku

Kini biarlah tahun berganti
Dalam rintihan sedihnya dunia
Yang tidak akan pernah berkata rela
Dijadikan pijakan manusia berbuat dosa
Agar kita jadi pribadi baru yang lebih baik

Jakarta,
Angel Sibarani

Comments

Popular posts from this blog

Ternyata kau bukan untukku

Jauh darimu aku hanya sebuah angan Berada dihadapanmu jadi sebuah bayang Tak berarti apa-apa Tak guna apa-apa Aku bahagia saat jenuhku bersamamu Meski kau acuh atas rasa itu Aku tau, mengerti, dan juga paham Hatimu hanya untuk yang kau beri senyum Bahkan waktuku tak mampu menggantinya Tak bisa sedetikpun memalingkanmu darinya Sekarang aku sadar Ragamu selalu bersama dan menemaniku Namun hati dan pikiranmu terpaut padanya Tapi tenanglah Itu tak membuatku meninggalkanmu Akan kusimpan baik-baik rasa ini Akan kubuatkan ruang tersendiri dihatiku Akan aku lepas kamu Namun akan kujaga kamu dari kejauhan Karena aku tak mau mengurungmu dalam kemunafikan Jakarta, Angel sibarani

(Prosa) Penantian tanpa kepastian

Kucoba kuatkan hati, mesti tiada harapan pasti yang engkau berikan. Kucuba bersabar menahan gejolak di dada, meski sering kali engkau memilih diam. Karena sulit bagiku untuk melupakanmu dan jiwaku hanya tentram ketika menyebut namamu, bukan yang lain. Sempat juga aku berpikir untuk menanyakan sebuah kepastian, “apakah masih ada harapan untukku memilikimu seutuhnya?” Namun, aku tak sanggup menderamu dengan pertanyaan berat ini. Aku tak ingin hadirkan beban dalam hatimu sehingga engkau tak bisa konsentrasi dalam duniamu. Kutahan gelisah, meski wajahmu seringkali datang menghampiri jiwa. Kukuatkan kesabaran dalam penantian tanpa kepastian. Cukuplah dirimu di hatiku saat ini, karena engkaulah yang hadirkan ketenangan. Bukan yang lain, yang seringkali lewat ucapan dan pintanya mendera pikiranku. Mereka menghampiriku, kemudian membunuhku perlahan. Beda dengan dirimu, sapaanmu telah hadirkan berjuta inspirasi. Senyummu kobarkan semangat membara. Tanpa harus berkamuflase dengan kata-k...

(Prosa) teruntuk lelaki yang berjuang bersamaku

Aku memang bukanlah wanita yang sempurna, bukan berasal dari keluarga berada, wajahku juga tak secantik artis Korea. Tadinya, aku tak pernah memikirkan perkara cinta. Buat perempuan sepertiku, perkara cinta hanya buang-buang waktu saja. Lebih baik, aku memikirkan karier dan kesuksesan di masa depan. Aku tak pernah ambil pusing untuk urusan asmara. Toh, jodoh dan mati sudah ada yang mengatur, kenapa manusia harus repot? Yang aku pikirkan hanya jika nanti aku berhasil, maka keluargaku pun akan bahagia. Itu saja. Kau pun hadir saat itu agar perjuangan ku mulai terasa ringan. Terima kasih karena memilih wanita sepertiku, menerima semua kekurangan dalam diriku, yang tak mungkin bisa kusebutkan satu per satu. Aku sangat menghargai ketulusanmu, cintamu, dan pengorbananmu. Setiap aku membutuhkanmu, kau pun selalu ada di sampingku.  Namun, terkadang hatiku terluka saat aku mengingat masa laluku. Kuhabiskan masa mudaku untuk berjuang demi cita - cita yang ingin ku gapai. Ke...